Minggu, 21 Maret 2010

Sejarah Jujitsu Di INDONESIA
Ju-iJtsu masuk ke Indonesia sejak tahun 1942 (saat penjajahan Jepang). Saat itu tentara Jepang bernama Mr. Ishikawa mewariskan ilmu ju-jitsu kepada seorang tentara pejuang PETA yang bernama Raden Sutopo di daerah Ponorogo -Jawa Timur.

Kemudian Raden Sutopo menurunkan apa yang di ajarkan oleh Mr. Ishikawa kepada 2 (dua) orang Keturunan Batak yang lahir di Ponorogo yaitu : Drs. Djousa PM sitompul, SH dan Firman Sitompul. Dari kedua orang inilah Ju-Jitsu berkembang hingga saat ini. Adapun Bapak DPM Sitompul dan Firman Sitompul saat ini menjadi Guru Besar Ju-Jitsu Indonesia dengan strata tingkatan sabuk DAN X (sepuluh DAN).

Pada tahun 1980 dengan akte notaris Lumban Gaol SH, didirikan yayasan INSTITUT JU-JITSU INDONESIA (IJI) di Jakarta. Adapun teknik yang dipelajari didalam Ju-Jitsu yang bernaung dalam IJI adalah :

* Pukulan
* Tangkisan
* Tendangan
* Bantingan
* Kuncian
* Ilmu jatuh
* Penggunaan Senjata
* Pernafasan
* Self Defense

Dengan nama aliran KYUSHIN RYU, dibawa ke Indonesia oleh orang yang bernama Mr. Ishikawa.


Sekitar Bulan Juli 1981 jajaran Dewan Pelatih Ju-Jitsu Indonesia melakukan demonstrasi penggunaan teknik beladiri Ju-Jitsu di depan DUTA BESAR Jepang untuk Indonesia. Dimana setelah demo tersebut terbitlah surat pengakuan pada tanggal 27 Juli 1981 dari KEDUTAAN BESAR Jepang di Indonesia bahwa beladiri Ju-Jitsu di Indonesia sudah sesuai dengan aslinya dari jepang

Pada tahun 1999 dengan keluarnya surat Kapolri tanggal 27 September 1999 yang ditanda tangani oleh Kapolri (saat itu Jendral (POL) Roesmanhadi). Memberitahukan kepada seluruh jajaran anggota Polri, bahwa beladiri Polri wajib anggota Polri adalah beladiri Ju-Jitsu.

Saat ini Ju-Jitsu sudah berkembang pesat di Sekolah, Universitas, Instansi Pemerintah, Militer, Swasta dan lainnya.
Diposkan oleh Jujitsu Di Kediri di 04:48 0 komentar
Sejarah Jujitsu

Menurut catatan literatur kuno di Jepang cara berkelahi yang tertua adalah SUMO atau gulat Jepang. Teknik-teknik membanting dalam Ju-jitsu, karena secara umum teknik membanting dalam Sumo dipakai juga dalam Ju-jitsu.
Pada tahun 230 BC, di Jepang yaitu pada saat pemerintahan Kaisar Suinin telah ada suatu bentuk pertandingan adu kekuatan fisik dan kepada pemenangnya diberi hadiah. Dalam pertandingan itu telah dipakai teknik membanting dan menghimpit (menjepit) tubuh lawan, hal tersebut menunjukkan awal dari timbulnya teknik kuncian, walaupun masih dalam bentuk sederhana yaitu menindih.
Selanjutnya teknik membanting, mengunci, menendang, memukul, menangkis, berkembang seiring perkembangan jamanya di negeri Jepang, tetapi saat itu teknik berkelahi Ju-jitsu hanya dipelajari secara rahasia atau sembunyi-sembunyi dan fanatik di kalangan masing-masing marga atau suku. Ketertutupan dan kerahasiaan cara belajar teknik Ju-jitsu itu baru dapat diketahui untuk dipelajari secara terbuka pada saat jaman pemerintahan Pangeran Teijun tahun 850 – 880, dimana pada tahun-tahun tersebut telah mulai dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu tetapi khusus hanya boleh dipelajari oleh orang-orang Jepang saja.
Menurut cerita legenda sekitar tahun 1300 dikenal seorang tokoh Ju-jitsu di Jepang bernama AKIYAMA, yang telah menciptakan teknik-teknik berkelahi yang hebat dan lebih maju bila dibandingkan dengan beladiri yang ada di Jepang saat itu. Sehingga tahun 1300 tersebut dipandang sebagai tahun kebangkitan Ju-jitsu, walaupun sebenarnya teknik-teknik Ju-jitsu itu telah ada dan tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya teknik-teknik membanting dalam Sumo, tahun 230 BC.
Pada jaman Meiji Restorasi tahun 1868 Ju-jitsu tumbuh dan berkembang dengan pesat di Jepang dan jaman tersebut boleh dikatakan jaman keemasan dan kejayaan Ju-jitsu. Sekolah-sekolah Ju-jitsu didirikan, yang paling terkenal adalah sekolah Ju-jitsu pada saat itu adalah TAKENOUCHI-RYU, SEKIGUCHI-RYU, YAGYU-RYU, YOSHIN-RYU dimana sekolah-sekolah Ju-jitsu tersebut kemudian dipakai sebagai nama aliran dari masing-masing perkumpulan Ju-Jitsu.
Disamping kesembilan sekolah Ju-Jitsu yang terkenal itu masih banyak sekolah-sekolah Ju-jitsu yang lain dengan inti gerakan yang berbeda-beda tiap-tiap sekolah.
Akhirnya dari sekolah-sekolah/aliran-aliran Ju-Jitsu yang ada itu berkembang menjadi bela diri yang baru setelah dikembangkan oleh oreng yang mempelajari pada jaman dahulu untuk membuat bela diri JU-JITSU tersebut menjadi lebih fleksibel. sebagai contoh beladiri baru yang lahir berasal dari Ju-Jitsu adalah JUDO, AIKIDO, HAPKIDO. Walaupun banyak beladiri baru yang berasal dari Ju-Jitsu, Walaupun banyak beladiri baru yang lahir berasal dari Ju-Jitsu, tetapi masih banyak teknik-teknik Ju-Jitsu yang tidak ada/ tidak dimiliki oleh beladiri tersebut, misalnya teknik-teknik bantingan yang dianggap berbahaya, teknik penggunaan pukulan tenaga dalam, teknik memainkan tongkat, pedang, senjata pisau lempar, rantai atau ikat pinggang , tongkat yaware dan teknik tendangan-tendangan terbang loncat ke udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

me

me
JU - JITSU IS MY LIVE N FIRST LOVE

Pengikut

Mengenai Saya